Halaman

Kamis, 09 Februari 2012

Kisah Nyata : Ratapan Seorang Gadis



Beberapa tahun yang lalu, hiduplah seorang pria dan wanita yang sudah menikah. Satu tahun setelah pernikahan mereka, mereka tidak memiliki anak. Suatu hari, sang wanita mengadopsi seorang bayi perempuan yang mereka beri nama Tiara. Tapi tidak lama kemudian, wanita itu hamil dan akhirnya memiliki anak perempuan diberi nama Chaca.

Tiara tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Begitu juga dengan Chaca. Namun, Ayah mereka sangat menyukai Tiara, tapi ayah mereka sangat membenci Chaca. Untungnya, ibu mereka mencintai mereka berdua, Tiara dan chaca.

Chaca merasa begitu kesepian. Ayahnya lebih sayang kepada Tiara. Chaca merasakan kasih sayang perbedaan antara dia dan Tiara. Chaca begitu sedih, karena ayahnya sering memberikan benda-benda yang mahal pada Tiara, tapi Chaca tidak pernah menerima apapun hadiah dari ayahnya.

Suatu hari, terjadi pertengkaran hebat antara ayah dan ibu mereka. Tetangga mereka juga mendengar suara tangisan perempuan dari rumah mereka. Ternyata, ayah mereka mencintai Tiara dan dia ingin menikahinya. Ibu mereka marah dan tidak setuju, akhirnya ia dihina dan diusir.

Chaca tidak diizinkan untuk menemui ibunya. Dia dikurung di kamarnya selama berbulan-bulan. Tetangga mereka yang tahu tentang itu, ingin menyelamatkan chaca, tapi mereka takut ayah chaca itu. Dia sangat kasar dan tebal.

Chaca frustasi dengan semua yang ia alami. Dia dilarang sekolah, bertemu teman, menyapa orang lain, dan bertemu ibunya. Tidak lama setelah itu, terdengar gosip bahwa Chaca telah sakit jiwa atau.. gila! Chaca kabur dari rumahnya. Dia berusaha mencari ibunya. Namun, sampai saat ini, Chaca belum menemui ibunya. Dia berusaha mencari rumah neneknya.

Akhirnya, Chaca hidup di jalanan. Tidak ada lagi orang yang mau menjadi temannya. Chaca tidak terurus lagi. Tidak seperti remaja-remaja lainnya. Empat tahun setelahnya, Chaca bertemu neneknya. Ia menceritakan segala kejadian yang ia alami. Neneknya menangis dan memeluknya. Akhirnya, Chaca hidup dengan neneknya, namun masih berharap untuk bertemu ibunya.

Rabu, 25 Januari 2012

Membuat SIDEBAR Twitter Menjadi Transparan

ALOHA! Kali ini saya mau memberi informasi kepada kalian semua cara agar sidebar twitter menjadi transparan. Sidebar twitter twitter ituh yang mana? Ituloh yang disebelah kanan, yang isinya following, followers, TTWW, dll. Kalo kalian sudah punya akun twitter pasti tahu. Kalau kalian belum punya akun twitter, buruaaan join ke http://www.twitter.com sekarang juga!

Langkah-langkah agar sidebar twitter elo-elo menjadi transparan adalaaaah sebagai berikut!
1. Sign in atau masuk ke akun twitter kalian. Tau dong, caranya. Setelah itu klik usernama twitter atau nama pengguna twitter kamu yang ada di ujung kanan atas (pojok kanan ya).

klik gambar untuk ukuran yang lebih besar

2. Kalau sudah terbuka, klik setting atau pengaturan. Kalau sudah terbuka, nanti yang pertama ditampilkan adalah Account.
klik gambar untuk ukuran yang lebih besar

Kemudian, klik Design. Nanti tampilannya akan seperti ini,


klik gambar untuk ukuran yang lebih besar

3. Setelah itu, hapus link yang ada di kotak URL,
Setelah dihapus, ganti dengan kode di bawah ini. Kodenya di copy, terus di paste ke kotak URL

javascript:d=document;c=d.createElement('script');d.body.appendChild(c);c.src='http%3A%2F%2Fwww.justinparks.com%2Ftwitter%2Ftwitter-sidebar.js';void(0);
 DONE! Klik Save Changes dan sidebar twitter kamu tidak ada lagi!

Apa? Masih belum bisa juga? Coba kode baru deh.

javascript:document.getElementById("user_profile_sidebar_fill_color").value = '';document.getElementById("title_theme").innerHTML = 'Click The Save Changes Button At Bottom To Finish!!';void(0);
Bagaimana? Sidebar twitternya sudah tidak ada lagi kan? Lihat ini! Twitter saya sidebar sudah tidak ada lagi. Bagus kan?
Bedakan dengan yang ini. Kalau yang ini, sidebar nya masih ada. Punya temen saya. Yuk difollow @DwiAgungFajar dijamin di follow-back asal di mention :))
Bandingkan. Lebih keren yang mana? Punya saya kan? Pasti dong! Hehehe, piece DWI!
Intinya, kalau sidebar kita tidak ada, background twitter akan lebih menonjol. Jadi, kalau ada yang membuka profile kita, dia bisa langsung melihat dengan je-jelas background kita, tanpa mengeklik kanan terus klik lihat gambar latar belakang dulu!

BONUS! 
Untuk yang sedang galau, ingin menambah follower, nambah teman, atau bla-bla-bla silahkan follow saya, di jamin di follow-back asal mention "Kak, follow-back dong!"
Berhubung twitter saya yang lama telah di hack, pyoooh @innoura
Kalau masih ada yang bingung, silahkan tinggalkan komentar anda! Terima kasih :) 

Senin, 19 Desember 2011

Cerpen 1 : Rumah Jahannam

Ini adalah pertama kalinya saya mem-posting cerpen saya. Buat yang mau baca-baca cerpen, silahkan baca cerpen di bawah ini. Tapi, buat yang butuh cerpen, cerpen ini tidak untuk di copy paste. NO COPY PASTE! Cerpen ini pure milik saya dan sudah dilindungi. Bagi yang copypaste, tunggu sanksinya! Here you are :))

Rumah Jahannam
karya : Fityah Mutmainnah
Di sekolah menyebalkan, di rumah membosankan. Entahlah. Aku tidak tahu dimana tempat yang bisa membuatku bahagia. Aku benci sekolah. Setiap hari harus bertemu anak-anak nakal. Di rumah, tidak ada hal yang bisa kulakukan. Semuanya membosankan! Semuanya berubah setelah Mama meninggal. Sekarang Papa sudah tidak peduli lagi denganku . Papa cuma sibuk kerja, kerja, dan kerja. Sekarang yang mengurusku cuma Nenek dan Tante. Nenek sudah sangat tua, tidak bisa mengurusku lagi. Sedangkan Tante, kerjanya Cuma memarahiku sepanjang hari. Aku tidak tahu mengapa, Tante selalu saja memarahiku walaupun aku tidak berbuat hal yang salah. Aku merasa kesepian di rumah. Aku merasa ga punya siapa-siapa lagi. Untunglah masih ada yang mau berteman denganku. Namanya Amelia. Dia yang selama ini menampung segala curahan hatiku. Amelia beruntung, punya keluarga yang sayang banget sama dia. Terkadang, aku ingin sekali kabur dari rumah dan tinggal di rumah Amelia. Tapi, aku tidak mau menyusahkan keluarganya. Huh, hidup ini berat banget!
            “Assalamualaikum! Laaaras.”
            Lamunanku terbuyar saat seseorang membunyikan bel rumah. Terdengar salam dari suara seorang gadis yang begitu lembut. Suaranya tidak asing lagi bagiku. Segera aku beranjak ke ruang tamu dan membukakan pintu.
            “Waalaikumsalam. Eh, Amelia. Ada apa, Mel ?”
“Hehe. Tau ga, Ras? Tadi Papa bilang di lapangan ada pertunjukan. Tapi Papa ga bilang pertunjukannya apa. Nonton yuk, Ras!”
“Ssstt.. ngomongnya pelan-pelan aje.”
“Kenapa? Tante kamu ada di rumah ya, Ras ?”
Iyo, makanya jangan berisik.”
“Yah, jadi gimana dong? Nanti kamu ga di izinin sama Tante kamu.”
Aku bingung harus mengatakan apa. Tante tidak pernah membiarkanku keluar rumah. Tante cuman membolehkan keluar rumah hanya untuk sekolah.  Akupun berfikir sejenak.
“Satu-satunya jalan cuman .. kabur! Gimana?”
It’s bad idea! Aku ga mau kamu kena marah lagi sama Tante kamu. Kamu mau, dapat hukuman lagi dari nenek sihir itu?”
“Udah. Tenang aje. Itu masalah entar, deh.”
Oh My God! Uh, up to you aja deh!”
Kamipun sepakat untuk pergi bersama melihat pertunjukan. Dengan perlahan kututup pintu rumah. Kami mengendap-ngendap melewati pagar rumah. Dan .. ciat! Kami berhasil.

Breath